Benarkah
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad adalah presiden termiskin di dunia?
Jawabannya bisa ya dan bisa tidak. Dijawab ya, karena memang dialah presiden di
dunia dengan kekayaan sebagai berikut: kekayaan dan propertinya terdiri dari
sedan Peugeot 504 tahun 1977 dan sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40
tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran!
Kalau dijawab
tidak, maka dialah presiden di dunia tempat paling kaya bagi banyak pejabat
negara manapun untuk "bercermin" alias introspeksi diri. Banyak
masyarakat menginginkan pejabat-pejabat di negaranya untuk berprilaku
sebagaimana Ahmadinejad, "meminjam" cermin Ahmadinejad untuk melihat
diri mereka. Dan setelah bercemin kepada pribadi presiden tersebut mereka pun
lalu hendaknya menjadi pejabat yang sangat sederhana dan "amanah"
dalam pengertian kasat mata.
"Ketika
bercermin, saya melihat orang di dalam cermin itu dan mengatakan kepadanya:
Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan
tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran," kata Ahmadinejad
ketika diwawancarai TV Fox (AS).
Gambaran
tentang Ahmadinejad, memang membuat orang ternganga dan terheran-heran. Lebih
dari ternganga, mungkin banyak pejabat kita yang "terpelongo". Apakah
masih ada "manusia" seperti dia? Seorang presiden di suatu negara
pastilah akan merasa "gerah" setrelah mengetahui kehidupan presiden
Iran yang namanya mendunia ini. Apalagi jika presiden itu diminta pendapatnya
untuk mau mengikuti gaya hidup Ahmadinejad.
Yang membuat
orang terpelongo adalah saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan, ia
menyumbangkan seluruh karpet istana Iran yang sangat tinggi nilainya kepada
masjid di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah
dibersihkan.
Di istana, ada
ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP, lalu ia
memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan memintan pada protokoler untuk
menggantinya dengan ruangan biasa dengan dua kursi kayu yang sederhana tetapi
terlihat impresif.
Pertama kali
menjabat presiden Iran yang langsung dilakukannya adalah mengumumkan
kekayaannya tadi, yang sama sekali tak sebanding dengan lazimnya kekayaan
seorang pejabat di negara-negara lain umumnya. Jangankan dibandingkan dengan
presiden, dengan anggota legislatif di Indonesia pun ia "tak layak
diperbandingkan". Padahal, kalau dilihat dari sisi reputasi, ia adalah salah
satu pemimpin dunia yang amat berpengaruh dalam percaturan dunia saat ini.
Sebagai
presiden, ia masih tinggal di rumahnya. Di banyak kesempatan ia menyempatkan
diri bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor
kepresidenannya.
Rekening banknya pun bersaldo minimum, dan satu-satunya uang masuk baginya adalah uang gaji bulanannya. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$250.
Presiden ini
malah tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan
adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.
Satu hal yang
membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap
hari yang selalu berisikan sarapan roti isi atau roti keju yang disiapkan
istrinya dan memakannya dengan gembira, ia juga menghentikan kebiasaan
menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.
Hal lain lagi
yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan. Ia mengubahnya
menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk
dirinya, ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.
Ia juga
menghentikan kebiasaan upacara karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi,
atau hal-hal seperti itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.
Saat harus
menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yang tidak
terlalu besar karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur
di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Ia kerap
mengadakan rapat dengan menteri-menterinya untuk mendapatkan info tentang
kegiatan dan efisiensi yang sudah dilakukan, dan ia memotong protokoler istana
sehingga menteri-menterinya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada
hambatan.
Saat ia
meminta menteri-menterinya untuk datang kepadanya, mereka akan menerima sebuah
dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan-arahan darinya, arahan
tersebut terutama sekali menekankan mereka untuk tetap hidup sederhana dan
disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,
sehingga pada saat mereka akan berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan
kantornya dengan kepala tegak.
Apakah
Ahmadinejad ingin menyindir banyak pejabat di seluruh dunia dengan berperilaku
seperti itu atau ingin merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran
ini memang membuat orang terpelongo dan foto-foto kesederhanaan dirinya
menyebar ke banyak negara termasuk Amerika Serikat yang amat memusuhi
program-program pertahanan Iran di bawah kepemimpinannya.
Yang paling
dipujakan orang terhadapnya adalah prilakunya di dalam mesjid. Dalam hal
bermakmum dalam sholat, Anda akan sering melihat bahwa seorang presiden tidak
duduk di baris paling muka. Pada kesempatan apa pun, ketika suara azan
berkumandang, ia langsung mengerjakan sholat di mana pun ia berada meskipun
hanya beralaskan karpet biasa. Tidak heran, ada sebuah foto Ahmadinejad sedang
duduk melaksanakan sholat di pinggir sebuah jalan hanya beralasakan kain!
Ketika dia
mengadakan hajatan besar yaitu menikahkan puteranya, pernikahan putra presiden
itu tak menghabiskan milyaran rupiah seperti ketika putra seorang menteri di Indonesia
menikah. Pernikahan itu, penikahan seorang putra presiden negara sestrategis
seperti Iran, hanya layaknya pernikahan anak seorang kaum buruh.
Ada sebuah
kuis: Apakah Anda seorang pejabat yang sanggup �meminjam cermin" Ahmadinejad, lalu mau
"berprilaku miskin namun kaya hati, sekay Ahmadinejad"? (W/Yunizar Nassyam)
Acara formal tanpa pernah menggunakan dasi.
Makanan buatan Istri yang di bawah ke istana dan makan di tempat sederhana (ruang makan)
Sholat bersama jamaah lain (presiden tidak harus di shaf depan
jika datang terlambat)
Ramah Dan Sopan Sewaktu Di wawancara Dengan Wartawan
Tidak pernah meninggalkan sholat Dimanapun Dia Berada
Pejabat Kita Ada Gak Ya Yang Kayak Gini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar