Dikisahkan,
ada seorang pemuda yang tengah berkendara di keramaian. Sifatnya yang kurang
sabar dan kurang peduli pada lingkungan di sekitar, membuatnya stres setiap
kali terjebak kemacetan.
Si pemuda
terburu-buru karena hendak meeting, tapi tiba-tiba lampu hijau dengan cepat
kembali merah. "Haaah....lampu merah lagi," gerutunya sambil melirik
ke arah jam di tangannya. "Aku harus secepat mungkin menerobos begitu
lampu hijau menyala," lanjutnya bertekad keras untuk mengalahkan waktu.
Dia pun bersiap untuk tancap gas.
Tiba-tiba
ada pemandangan yang sangat menarik di depan lampu lalu lintas. Ada sepasang
suami istri tua renta yang hendak menyeberang jalan. Si suami menuntun si
istri. Mereka membawa tongkat, dengan perlahan dan sangat hati-hati,
selangkah-selangkah maju ke depan. "Aaakh kasihan kedua orang buta ini, ke
mana anak-anaknya, kok tidak mengantar," batin si pemuda sambil
memperhatikan langkah kedua orang tua itu di depannya.
Seketika,
suasana menjadi mencekam. Kedua orang tua itu, yang mungkin bermata rabun,
semakin berjalan ke tengah keramaian. Kendaraan yang dari arah berlawanan, jika
tidak berhati-hati pasti akan menabrak mereka.
Kemudian,
apa yang terjadi membuat si pemuda serasa tak percaya. Semua kendaraan berhenti
serentak; tak ada suara klakson, tidak ada suara teriakan ketidaksabaran.
Sekejab, seolah-olah demi kedua orang tua ini, semua berhenti. Semua pengemudi
dan orang di sekitar situ melihat mereka dengan tegang.
Pengemudi di
sebelah pemuda itu mulai berteriak, "Ke kanan....ke kanaaan!" Yang
lain juga mulai berteriak memberi petunjuk. Dan perlahan-lahan, mereka mengubah
arah dan akhirnya tiba di seberang jalan dengan selamat. Tangan mereka tetap
bergandengan dan raut wajah mereka tampak tetap tenang seolah-olah mereka tidak
pernah mengalami ancaman maut yang menegangkan.
"Huaaah...,"
terasa semua orang melepas napas lega. Jelas sekali, semua orang tiba-tiba
peduli pada keselamatan orang lain; yang terburu-buru menjadi sabar menunggu
dan bahkan menunjukkan kebaikan hati dengan berhenti dan membantu mengarahkan
jalan agar kedua orang tua itu selamat. Sungguh luar biasa!
***
Ada
nasihat bagus dari cerita tadi, yakni "Berhentilah sejenak dan
perhatikanlah sekelilingmu." Maka kita bisa melihat begitu banyak. Ambil
contoh kedua orang tua yang berjalan dengan tujuan menyeberang jalan; mereka
melangkah satu-satu dengan perlahan dan hati-hati, dan dengan pasti tiba di
seberang jalan dengan selamat.
Sama
dengan perjalanan
di kehidupan kita, akan banyak hambatan. Asal kita tetap mau melangkah, tahu
arah yang dituju, mau menerima petunjuk dari orang lain yang bermata jeli,
suatu kali, kita pasti sampai ke tujuan dengan selamat. (AW)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar